Langsung ke konten utama

PERIHAL SEGALA PERTANYAAN


Keraguanku selama ini, akhirnya menemukan garis finish.
Alhamdulillah, bukan caci maki yang ku ucapkan pada saat pertama ku tau.
Namun, hanya sebuah untaian kata,
“hah? Beneran? Becanda kali ini mah”.

Ku coba tuk mengumpulkan semua nyawa serta asa yang ku bangun dari tempat tidurku.
“hmm.. sepertinya iya, beneran. Yaudah alhamdulillah”.
“tapi kok gak bilang?”
“tapi kok omongannya gak sesuai ucapannya pada saat itu”.
Mungkin, dia khilaf. Masih dalam euforia kebahagian.
Baiklah, jawabku pada diriku sendiri.

Wanita yang baik akan bersanding dengan laki-laki yang baik. Begitu pula sebaliknya.
Aku dan dia sama-sama tidak baik untuk bersanding.
Maka dari itu, takdir hanya membawa kita untuk berjumpa dan berkenalan.
Awalnya ku merasa, doaku selama ini sia-sia.
Tapi aku mencoba husnudzon kepada sang pemilik hati.

Ku kembalikan barang dia yang ada di kamar, termasuk barang yang pernah dia pinjam.
Ku simpan rapi di lemari agar tak terjamah oleh mata ku.
Begitupun beberapa foto tempat yang pernah kita datangi.

Maksudku, jika sudah punya pilihan tolong kasih tau aku.
Bukannya aku mencari tau dengan sendirinya.
Sakit memang, tapi itu lebih baik daripada aku tau dari orang lain.

Kan aku sudah pernah bilang, “jika suatu saat nanti sudah punya rencana nikah, mau sama siapapun itu. Tolong kabari aku, karena kita gak bakal bisa seperti ini terus. Begitupun aku sebaliknya”
Ku rasa memori ingatan dia cukup tajam, tapi kenapa dia melupakan hal itu?
Entahlah.
Dia juga pernah berkata, “kalau belum sah tak perlu dipublikasikan seperti anak-anak lainnya”.
Nyatanya, dia pun juga sama.
Hanya saja, wajah perempuan pilihannya masih dirahasiakan.
Tapi aku sudah mengetahuinya lebih dulu.
Hihi lucu ya?

Kalau perempuan lainnya, biasanya membutuhkan waktu untuk menyembuhkan luka.
Aku pun juga sama.
Hanya saja, semua akses komunikasi dengannya tidak aku block satupun.
Aku ingin menjadi perempuan yang mampu menghadapi kenyataan dengan lapang dada tanpa harus membencinya.

Memang sudah fasenya usia kepada dua lewat, sedikit banyaknya pernah mengalami ini.
Kesalahanku hanya tidak membuat persiapan, jika ini semua terjadi.

Kini, aku semakin membatasi diri dengan laki-laki di luar sana.
Termasuk teman-temanku yang sudah punya pilihannya masing-masing.

Karena sejatinya, perempuan tidak mau sakit hati ketika melihat laki-laki pilihannya dekat dengan teman perempuannya.
Aku pun perempuan, maka dari itu aku menerapkan ini untuk diriku sendiri.

Selamat berjuang dalam doa, usaha, dan ikhtiar.
Semangat menemukan jawaban atas semua pertanyaan yaa!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HAPPY ANNIVERSARY TO YOU

Bulan sudah berganti, sekarang memasuki bulan maret. Aku sendiri pun sudah tidak menghitung ini sudah tahun ke berapa akan masa itu. Yah, memang gak mau terus diingat. Namun, bayangan itu selalu muncul tanpa pernah di notice. Baik, saat aku sedang merenung, ataupun berada dikeramaian. Untung saja, hingga saat ini aku tidak pernah dipertemukannya kembali secara langsung. Padahal, tempat tinggal kami tidak begitu jauh satu sama lainnya. ** Saat, memasuki awal Februari tahun ini. Hati ini sering bergemuruh, merasakan perang batin. Entah apa yang diributkan. Aku juga gak tau. Sampai pada hari di mana ulang tahunnya, aku pun bisa melewatkannya dengan baik-baik saja. Tapi selang satu minggu kemudian. Hati ini mulai gak karuan. Aku berangkat kerja dengan perasaan gelisah. Tak ada masalah di kantor maupun di rumah. Hingga akhirnya, aku jatuh dari motor karena menghindari kucing yang menyebrang. BRAAAAKKKK… Aku banting motor dan badan ku ke sisi kanan. Muka ku terser...

VIRUS MERAH JAMBU

Im come back guys!! Selamat pagi.. Yaps karena gue ngepostnya pagi nih setelah sahur lagi gabut sama tugas. Dilema mahasiswa ya begini. Tidur kurang dari 8 jam sehari, pola makan ngga teratur, tugas kuliah menumpuk (bukan karena malas atau gimana yaa tapi karena emang bagi waktunya susah). Apalagi sebagai cewe, tugas dirumah udah menanti tiap pulang ngampussss. Lo semua pasti tau slogan “disetiap kesulitan, selalu ada kemudahan”. Yaps, kalo gue mah disetiap tumpukan tugas pasti ada cinta. Ehh, tapi ngga selalu mulus-mulus aja kok. Kebanyakan makan pahitnya malah. Entah karena emang udah kelamaan jomblo atau gimana, gue juga ngga ngerti. Gue aja sampai lupa gimana rasanya pacaran. Ya karena dulu gue pacaran kayak anak SD. Jadian 2 hari putus, terus jadian seminggu putus juga. Bukan gue yang diputusin, tapi gue yang mutusin mereka. Ya karena buat apa, kok setelah jadian rasanya beda, kaku, canggung. Lebih nyaman jadi temen biasa. Sampai akhirnya setelah Negara api diserang angina to...

STORY TELLING-MU

Waktu tak pernah lelah Menyaksikan perubahan kita Kau semakin kuat pada prinsipmu Aku yang terus mencoba menjaga diri Agar kelak kita bertemu dengan keadaan yang tepat Tatapanmu yang sendu Garis wajah mu yang menukik Pola pikirmu yang kian panjang Pertanda kau kian dewasa Mendewasakan diri dan orang Orang yang kan kau ajak dalam proses hidupmu Menjadi bagian dan arti dalam setiap prosesmu hingga nanti Kata orang, yang diajak untuk bercerita tentang masa depan Belum tentu kan bersama dan menyatu Tapi ku suka, menjadi bagian story telling mu Ku suka akan setiap pemikiranmu Mungkin, sekarang kita hanya menjadi teman bercerita Teman berproses tanpa arah yang pasti Kelak nanti, kita sama-sama tidak mengetahui Dengan siapa aku dan dirimu bersanding Jika pada akhirnya kita tak bersama sesuai Di  Lauhul Mahfudz Apa bisa kita saling bercerita Mengenai analogmu Dan proyeksi rasaku?