Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

Diam Lebih Baik

Sepi, sunyi, dan gelap. Hari-hari yang setiap saat ku lewati. Entah kapan keadaan ini akan berubah. Tak pernah terpikirkan untuk ku keluar dari zona tidak nyaman ini. Untuk apa ku beranjak jika akhirnya nanti akan lebih menyakitkan bukan? Mereka semua sama. Mereka semua semu! Kenapa? Kalian masih tanya kenapa?!! Lebih baik ku diam dari pada ku bicara untuk menjelaskannya tapi kalian tidak mengerti apa yang ku rasakan selama ini. Rumah yang seharusnya menjadi tempat nyaman untuk ku, tapi nyatanya tidak. Jika harus ada perbedaan satu dengan yang lain. Kampus yang seharusnya menjadi tempat ku menuntut ilmu, tapi nyatanya lebih mengerikan. Tapi hanya satu tempat ternyaman untuk ku, saat ku bersujud padamu di atas sajadah. Hati ini merintih, “Tuhan, bawalah aku ke pangkuan mu. Biarkan aku bersamamu. Izinkan aku menceritakan semua padamu!!” Senyum, canda dan tawa yang terpasang di wajah ini hanya topeng semata. Tak perlu kalian menyudutkan ku, kita semua sama bukan? Pasti buka

DILEMA MAHASISWA

Selamat malam para jomblo-jomblo di Indonesiaaa! Kali ini gue mau ngepost tentang derita seputar mahasiswa. Yaps, derita ini bukan cuma gue dan temen-temen gue yang anak rantauan yang ngalami, pasti diantara kalian pernah mengalaminya juga kok. Senangnya mahasiswa itu kalo kelas dibatalin, ngga ada tugas, dan lain-lain. Deritanya mahasiswa itu kalo ada kuis dadakan, dosen kasih tugas segunung apalagi kalo tugas yang udah di kontrak kuliah di tambah sama tugas pribadi dari dosennya. Alamaak! Betapa tersiksanya kami. Mungkin yang udah kerjanya enaknya dia udah punya uang sendiri untuk biaya ngerjain ini itu. Nah, kalo yang pengangguran andalan keuangannya cuma mengharapkan gaji orang tua. Sewaktu jadi maba boleh lah minta uang buat ngerjain ini itu, orang tua belum berkomentar. Tapi setelah memasuki semester 3, duhhh bukan main deh. Banyak banget keluhannya. Gue sendiri ngeluh capek karena susah bagi waktu antara kuliah sama bantu nyokap dirumah. Ngeluh kantong kering jadi kere pa

VIRUS MERAH JAMBU

Im come back guys!! Selamat pagi.. Yaps karena gue ngepostnya pagi nih setelah sahur lagi gabut sama tugas. Dilema mahasiswa ya begini. Tidur kurang dari 8 jam sehari, pola makan ngga teratur, tugas kuliah menumpuk (bukan karena malas atau gimana yaa tapi karena emang bagi waktunya susah). Apalagi sebagai cewe, tugas dirumah udah menanti tiap pulang ngampussss. Lo semua pasti tau slogan “disetiap kesulitan, selalu ada kemudahan”. Yaps, kalo gue mah disetiap tumpukan tugas pasti ada cinta. Ehh, tapi ngga selalu mulus-mulus aja kok. Kebanyakan makan pahitnya malah. Entah karena emang udah kelamaan jomblo atau gimana, gue juga ngga ngerti. Gue aja sampai lupa gimana rasanya pacaran. Ya karena dulu gue pacaran kayak anak SD. Jadian 2 hari putus, terus jadian seminggu putus juga. Bukan gue yang diputusin, tapi gue yang mutusin mereka. Ya karena buat apa, kok setelah jadian rasanya beda, kaku, canggung. Lebih nyaman jadi temen biasa. Sampai akhirnya setelah Negara api diserang angina to

Transmania #Kopdar6

HIDUP BARU WELCOME TO TRANSMANIA JAKARTA #KOPDAR 6             Lelah ku dalam mengerjakan tugas – tugas kuliah memaksa ku untuk mencari hiburan semata. Yaa, aku membuka twitter lewat ponsel ku. Tidak sengaja aku melihat timeline @TRANSTV_CORP yang mengupload foto transmania #kopdar6. “wah boleh nih di coba, menjadi bagian dari trans itu merupakan salah satu impian dalam hidupku”, sahut ku penuh semangat. Tugas - tugas kuliah, ku tinggalkan sejenak. Aku pun langsung membuat CV yang akan ku kirim ke transmania. Dengan pedenya aku mengirim dengan foto ala floor director saat aku sedang praktik dari kampus. “H-2 menunggu pengumuman tapi belum ada kabar yang ku terima”, haahhh! Sesalku dalam hati. Pasti aku takkan lolos. Mendaftar saja sudah mepet, dengan modal CV seadanya tidak mungkin aku lolos.             Tepat pada hari-H akhirnya ku mendapatkan sms. Aku lupa apa isi sms tersebut. Yang jelas, aku harus hadir ke gedung Bank Mega pada Minggu, 16 Juni 2014. Saat hari itu ak

Hilang Arah

            Tertegun ku malam ini. Hmm.. menghela nafas panjang-panjang seakan pejabat yang memikirkan negeri ini. Tidak, aku tidak memikirkan hal sejauh itu. Aku hanya merasa hampa, gelisah, kosong, tenang, tidak jelas seperti apa yang harus ku gambarkan. Aku hanya memikir perubahan dalam diri ini. Ya, entah mungin masih mencari jati diri. Bimbang rasanya seperti anak sekolah yang baru lulus.             Tidak mudah bagi ku harus membagi semua yang ada dalam kehidupan ku ini. Kuliah dengan serentetan tugas yang panjang. Les jepang dengan kosakata yang harus ku hafalkan. Belum lagi pekerjaan rumah yang harus ku handle. Ku merasa semester ini adalah semester ku yang paling parah. Yaa parah sekali bahkan ancur! Semua semangat, gairah, motivasi ku untuk berani 1000 kali melangkah itu hilang. Bahkan aku tidak berani melangkah sama sekali. Aku tidak bisa fokus dengan kehidupan ku. Entah siapa dalang dibalik semua ini, aku hanya bisa tersenyum untuk yang ku alami saat ini wa

Ini Cerita ku, Mana Cerita mu

Semilir hembusan angin malam menemaniku. Cahaya bulan menemani bintang bersinar. Malam ini, ya hanya aku yang masih bertahan depan laptop. Seluruh orang rumah sudah terlelap. Tumpukan tugas tergambar jelas jika memasuki kamar ku. Kamar ini bagaikan gudang yang tak terawat. Entah mengapa akhir-akhir ini pola hidup ku jauh berubah. Setiap ayah memasuki kamar ku diatas jam 12 malam, pasti berkata, "astagfirullah anak gadis jam segini belum tidur, mau jadi apa kamu dan jangan bilang alasannya tugas tugas tugas yaah" Tapi ini kenyataannya, jadi mahasiswa itu tidak seenak yang dibayangkan, yang di filmkan di tv-tv. Sesungguhnya jadi mahasiswa itu sangatlah berat! Ya, beratnya bagaikan memikul dosa. Meski tidak terlihat namun menjalaninya sangatlah susah. Biar hidup ini ngga suram-suram banget. Terkadang kita perlu loh mencari penyemangat untuk menjalani hidup ini, Hihihihi tapi sayangnya teman-teman di kampus udah klop banget. Mereka itu bagaikan suplement makanan. Kalo s

Cucu Ulama Vs Anak Pendeta

            Malam ini mungkin bisa jadi malam yang kesekian ratus kali aku memikirkan hal yang sama. Hal yang tidak akan ada jalan keluarnya. Aku masih mempertanyakan jika Tuhan memang satu, mengapa ada berbagai macam agama? Mengapa kami di bedakan? Haruskah selamanya cinta ini terhalang oleh dinding besar bagaikan tembok raksasa di China yang tidak akan rapuh selamanya? Allah, harus kepada siapa aku bertanya? Orang tua ku? Keluarga ku? Teman-teman ku? Yang ada aku hanya di ceramahi oleh mereka. Bantu aku ya Allah, berikanlah jawaban mu itu.             Aku sadar keluarga ku berdiri karena dilandasi pedoman agama. Begitu pun juga dia yang berpegang teguh dengan kitabnya. Satu point plus untuk kita berdua yang sama-sama taat beragama. Tapi bagaimana mungkin kita bersama jika hidup kita berpegang teguh karena agama. Aku yang tidak akan mungkin dan tidak akan pernah masuk agama mu, dan sebaliknya begitu pun dengan mu.             Aku yang dilahirkan sebagai cucu ulama dan kamu

cinta

CINTA.. 5 huruf, 1 kata, banyak arti, itu terdiri dari aku dan kamu. Kadang cinta tak semudah membailkan telapak tangan. Tak semulus kulit orang korea dan tak seindah warna pelangi. Tapi cinta seperti benang kusut yang tak menemui ujung benangnya. Ya bisa di gambar kan seperti, aku cinta kamu, kamu cinta dia, dia cinta yang lain (?) Pernahkah kamu sadar selama ini aku hanya menjadi bayang semu dalam hidupmu? Bisa bersamamu saja itu merupakan hal yang tak terduga. Ingin menjadi bagian dalam hidupmu ku rasa tidak mungkin. Tapi sudah menjadi sebagian kecil dalam hidupmu ku rasa cukup. Ingin ku tanyakan, seberapa pentingkah hadir ku dalam hidupmu? Dan Ketika cinta harus pulang, ketika itu pula perasaan ini harus ku kubur. Karena ku rasa perasaan ini adalah HARAM. Perbedaan! Ya, itu yang menjadi alasan kuat dalam hati ini. Perbedaan yang sangat kuat, yang tidak bisa kita mengalah karena cinta. Aku tidak bisa ikut kamu, kamu tidak bisa ikut aku. Semoga kelak aku dan kamu yang tidak mu

Inilah aku

Aku gadis yang tumbuh di keluarga yang sederhana. Lingkungan ku yang menjadikan ku sekarang seperti ini. Aku ditakdirkan menjadi seorang wanita. Tapi aku tumbuh di lingkungan yang banyak teman pria. Hingga aku sempat berpikir "mengapa jadi wanita itu susah? Sepertinya menjadi Laki itu mudah". Arah hidup ku yang mulai tak menentu untuk memilih pilihan hidup. Entah apa yang ku pikir selama ini, tapi inilah aku. Hingga suatu ketika cinta yang datang membuka batin ku. "Hai sadar kamu ini wanita. Mau sampai kapan kamu seperti ini?" Perlahan ku coba merubah diriku. Mencoba menjadi wanita seutuhnya seperti teman-temanku yang lain. Bukan hanya sikap, perintah Allah pun ku penuhi. Aku berhijab bukan karena cinta pada seseorang tapi ini cara ku menaati sebagai muslimah. Sifat ku yang dulu agak urakan pun sekrang berkurang walau kadang masih suka terbawa suasana hehehe. Tapi, karena cinta inilah yang benar-benar membuka mata ku menjadi wanita seutuhnya. Aku ingin memperbaiki