“Duh, kolot banget pikiran dan prinsip hidupmu, Ndah!” Suka terngiang kalau orang-orang akan menghujat aku seperti itu. Gimana tidak? Aku selalu membatasi diri untuk interaksi fisik ataupun komunikasi. Baik, yang baru pacaran, tunangan ataupun yang sudah menikah bahkan punya anak. Yaaah, walaupun dulu teman sepermainan. Kadang, sebagai perempuan juga harus sadar akan batasannya. Kenapa? Agak tidak ada yang tersakiti. Baik diri sendiri ataupun orang lain. Tapi, ada teman kuliah yang dari dulu tidak pernah berubah bahkan udah beranak istri. Becandanya, panggilannya, dan karakternya. Ya, berubah sedikit sih selera humornya. Sesuai statusnya. Canda^^ Dari sini aku sadar, sepertinya aku yang terlalu membuat tembok tinggi itu kepada sekitar karena tidak mau merasakan kecewa. Tapi, tanpa sadar aku (mungkin) yang sudah bikin mereka kecewa. Baik, dengan ini aku akan melonggarkan batasan itu dengan batas wajar. Tidak mungkin juga kan aku harus mendorong mereka jauh-jauh dari h
Sederhana. Seperti doa, ucap saja. Karena waktu tak bisa mundur. Dan, karena kita terus melangkah maju.