Matahari tenggelam, sinar bulan pun mulai datang. Suara adzan telah datang menyambut bergantinya waktu. Detak jarum jam dinding terus berputar. Amel baru saja pulang liputan. Ia mencoba merebahkan tubuhnya di kasur miliknya. Handphone di dalam tasnya pun coba ia raih dengan sisa tenanganya. Lelah baginya menjalani aktivitas seperti ini. "Triingg..", suara pesan masuk dari whatsapp miliknya. Ia pun membuka isi pesan itu sambil membatin, "Ah palingan tugas kelompok lagi nih. Revisi mulu". Ternyata dugaannnya salah, ada pesan dari Kamzyah. "Jadi nggak belajarnya?", tanya Kamzyah. Amel pun cepat membalas, "Jadi, mau dimana? Aku mandi dulu yah. Baru pulang liputan nih". "Kamu maunya dimana? Aku sih ikut aja", balas Kamzyah. "Di rumah Sinta aja ya. Kamu masih di sana kan?", ujar Amel. "Oke..", Kamzyah membalas. Sebelum berangkat menemui Kamzy
Sederhana. Seperti doa, ucap saja. Karena waktu tak bisa mundur. Dan, karena kita terus melangkah maju.