Langsung ke konten utama

Inilah aku

Aku gadis yang tumbuh di keluarga yang sederhana. Lingkungan ku yang menjadikan ku sekarang seperti ini. Aku ditakdirkan menjadi seorang wanita. Tapi aku tumbuh di lingkungan yang banyak teman pria. Hingga aku sempat berpikir "mengapa jadi wanita itu susah? Sepertinya menjadi Laki itu mudah". Arah hidup ku yang mulai tak menentu untuk memilih pilihan hidup. Entah apa yang ku pikir selama ini, tapi inilah aku.
Hingga suatu ketika cinta yang datang membuka batin ku. "Hai sadar kamu ini wanita. Mau sampai kapan kamu seperti ini?" Perlahan ku coba merubah diriku. Mencoba menjadi wanita seutuhnya seperti teman-temanku yang lain. Bukan hanya sikap, perintah Allah pun ku penuhi. Aku berhijab bukan karena cinta pada seseorang tapi ini cara ku menaati sebagai muslimah. Sifat ku yang dulu agak urakan pun sekrang berkurang walau kadang masih suka terbawa suasana hehehe.
Tapi, karena cinta inilah yang benar-benar membuka mata ku menjadi wanita seutuhnya. Aku ingin memperbaiki hijab ku. Ingin ku ulurkan lagi hijab ku. Aku ingin belajar menjadi seorang istri yang serba bisa walau aku tahu kamu itu belum tentu imam ku kelak. aku bingung sama keadaan ini. Mengapa harus ada perbedaan yang memisahkan kita? Bukankah karena perbedaan kita menjadi ada?
Mengapa semua orang mempermasalahkan ini semua?
Sempat aku berpikir, kamu ini adalah utusan Allah yang menyadarkan ku. Membuka jendela hidupku. Walau kamu tak pernah merasa seperti itu, tapi aku sangat berterima kasih padamu dan My GOD:D

Komentar

Postingan populer dari blog ini

STORY TELLING-MU

Waktu tak pernah lelah Menyaksikan perubahan kita Kau semakin kuat pada prinsipmu Aku yang terus mencoba menjaga diri Agar kelak kita bertemu dengan keadaan yang tepat Tatapanmu yang sendu Garis wajah mu yang menukik Pola pikirmu yang kian panjang Pertanda kau kian dewasa Mendewasakan diri dan orang Orang yang kan kau ajak dalam proses hidupmu Menjadi bagian dan arti dalam setiap prosesmu hingga nanti Kata orang, yang diajak untuk bercerita tentang masa depan Belum tentu kan bersama dan menyatu Tapi ku suka, menjadi bagian story telling mu Ku suka akan setiap pemikiranmu Mungkin, sekarang kita hanya menjadi teman bercerita Teman berproses tanpa arah yang pasti Kelak nanti, kita sama-sama tidak mengetahui Dengan siapa aku dan dirimu bersanding Jika pada akhirnya kita tak bersama sesuai Di  Lauhul Mahfudz Apa bisa kita saling bercerita Mengenai analogmu Dan proyeksi rasaku?

NYOBAIN - Round Lab Birch Juice Moisturizing

Annyeonghaseyo .. Sudah lama enggak nulis, jadi agak canggung dan kaku. Pertama kalinya, gue mau review salah satu skincare yang lagi gue pakai saat ini. Mungkin salah satu diantara kalian udah ada yang tau (?) Enggak tau juga sih, soalnya jarang lihat beauty vlogger review ini. Ini bukan skripsi yang harus pakai pengantar panjang dan resmi, okeii.. ** Kulit wajah gue ini termasuk oily skin, di mana yang mudah banget mantul kena cahaya. Baik itu lampu maupun matahari. Kalau kulit sehat pasti glowing dan enak dilihat saat kena cahaya. Nah, kalo kulit gue ini jadi agak (mianhae diriku) de-mek dan bukan gue doang yang risih tapi juga orang lain yang melihat gue. Kayak bolang, bocah ilang. Meskipun gue sudah pakai serangkaian yang diperlukan my skin, rasanya masih bersalah kayak ada yang kurang gitu. Yaps, gue enggak pakai moisturizer atau pelembab. Selama ini gue pikir, sunscreen aja cukup buat aktivitas di luar. Nyatanya, kulit gue jadi enggak sehat karena dehidrasi.

Ini Cerita ku, Mana Cerita mu

Semilir hembusan angin malam menemaniku. Cahaya bulan menemani bintang bersinar. Malam ini, ya hanya aku yang masih bertahan depan laptop. Seluruh orang rumah sudah terlelap. Tumpukan tugas tergambar jelas jika memasuki kamar ku. Kamar ini bagaikan gudang yang tak terawat. Entah mengapa akhir-akhir ini pola hidup ku jauh berubah. Setiap ayah memasuki kamar ku diatas jam 12 malam, pasti berkata, "astagfirullah anak gadis jam segini belum tidur, mau jadi apa kamu dan jangan bilang alasannya tugas tugas tugas yaah" Tapi ini kenyataannya, jadi mahasiswa itu tidak seenak yang dibayangkan, yang di filmkan di tv-tv. Sesungguhnya jadi mahasiswa itu sangatlah berat! Ya, beratnya bagaikan memikul dosa. Meski tidak terlihat namun menjalaninya sangatlah susah. Biar hidup ini ngga suram-suram banget. Terkadang kita perlu loh mencari penyemangat untuk menjalani hidup ini, Hihihihi tapi sayangnya teman-teman di kampus udah klop banget. Mereka itu bagaikan suplement makanan. Kalo s