Langsung ke konten utama

Record Of Youth Versi Covid-19

Minggu, 20 September 2020

Aku bangun tidur setelah melihat ilham ketika bulan ini achieve target setelah melakukan perubahan strategi untuk sales.

Bukan karena saking mencintai pekerjaan sampai kebawa alam bawah sadar, tapi tiap hari selalu diinstruksikan, “kalau gak achieve siap-siap potong gaji ya” :(

**
Sinar mentari pagi ini tidak secerah biasanya, ku bergegas keluar rumah.

Ya, mataharinya sedang tidak bersemangat dan membuatku teringat dia dan teman-teman lainnya yang membutuhkan matahari tersebut untuk melawan virus dari wuhan.

Meskipun ini bulan september, seperti kata orang tua bulan yang diakhiri -ber adalah musim hujan, ku harap jangan hujan dulu biarkan dia dan teman-teman lainya berjuang untuk sembuh.

**

Record Of Youth


Pada sewaktu nulis blog ini, bertepatan dengan drama Record Of Youth yang sedang on going. Kurang lebih ceritanya seperti yang aku rasain.

Seorang perempuan yang mengagumi sosok laki-laki bukan karena pekerjaannya melainkan kepribadiannya.

Ya, mengenal sosok laki-laki itu dari social media dan hingga akhirnya bertemu karena sebuah pekerjaan. Selepas itu, mereka jadi berteman dan bertukar kontak.

Bedanya dengan aku yang belum pernah bertemu, dan aku mencoba mengirim paket buku untuknya selama masa karantina di wisma untuk mengusir rasa bosannya.

Terima kasih buat Adra, Bapak ojol, Dewi, Kak Meilani yang sudah terlibat dalam misiku yang kacau balau ini tapi tetap berhasil hihi.

Buku Gita Savitri

Magic wordnya Dewi yang dibantu Adra untuk tulisin

Bapak ojol yang bantu anter paket

Tak disangkanya dia mendapatkan kontakku untuk mengucapkan terima kasih. Bagai disambar petir, ini kejutan terlalu cepat Allah SWT kasih ke aku.

Aku pun juga tak berharap banyak, karena aku bukan perempuan seperti di drama Korea tersebut.

**

Satu hal yang membuatku bersyukur untuk dia, terima kasih telah membantu aku melepaskan bayang-bayang masa laluku yang masih mengitari isi pikiranku. Karena sejak mengenal kamu, aku mampu melupakannya.

Tetap semangat, jaga iman dan imun, mas Gi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HAPPY ANNIVERSARY TO YOU

Bulan sudah berganti, sekarang memasuki bulan maret. Aku sendiri pun sudah tidak menghitung ini sudah tahun ke berapa akan masa itu. Yah, memang gak mau terus diingat. Namun, bayangan itu selalu muncul tanpa pernah di notice. Baik, saat aku sedang merenung, ataupun berada dikeramaian. Untung saja, hingga saat ini aku tidak pernah dipertemukannya kembali secara langsung. Padahal, tempat tinggal kami tidak begitu jauh satu sama lainnya. ** Saat, memasuki awal Februari tahun ini. Hati ini sering bergemuruh, merasakan perang batin. Entah apa yang diributkan. Aku juga gak tau. Sampai pada hari di mana ulang tahunnya, aku pun bisa melewatkannya dengan baik-baik saja. Tapi selang satu minggu kemudian. Hati ini mulai gak karuan. Aku berangkat kerja dengan perasaan gelisah. Tak ada masalah di kantor maupun di rumah. Hingga akhirnya, aku jatuh dari motor karena menghindari kucing yang menyebrang. BRAAAAKKKK… Aku banting motor dan badan ku ke sisi kanan. Muka ku terser...

VIRUS MERAH JAMBU

Im come back guys!! Selamat pagi.. Yaps karena gue ngepostnya pagi nih setelah sahur lagi gabut sama tugas. Dilema mahasiswa ya begini. Tidur kurang dari 8 jam sehari, pola makan ngga teratur, tugas kuliah menumpuk (bukan karena malas atau gimana yaa tapi karena emang bagi waktunya susah). Apalagi sebagai cewe, tugas dirumah udah menanti tiap pulang ngampussss. Lo semua pasti tau slogan “disetiap kesulitan, selalu ada kemudahan”. Yaps, kalo gue mah disetiap tumpukan tugas pasti ada cinta. Ehh, tapi ngga selalu mulus-mulus aja kok. Kebanyakan makan pahitnya malah. Entah karena emang udah kelamaan jomblo atau gimana, gue juga ngga ngerti. Gue aja sampai lupa gimana rasanya pacaran. Ya karena dulu gue pacaran kayak anak SD. Jadian 2 hari putus, terus jadian seminggu putus juga. Bukan gue yang diputusin, tapi gue yang mutusin mereka. Ya karena buat apa, kok setelah jadian rasanya beda, kaku, canggung. Lebih nyaman jadi temen biasa. Sampai akhirnya setelah Negara api diserang angina to...

STORY TELLING-MU

Waktu tak pernah lelah Menyaksikan perubahan kita Kau semakin kuat pada prinsipmu Aku yang terus mencoba menjaga diri Agar kelak kita bertemu dengan keadaan yang tepat Tatapanmu yang sendu Garis wajah mu yang menukik Pola pikirmu yang kian panjang Pertanda kau kian dewasa Mendewasakan diri dan orang Orang yang kan kau ajak dalam proses hidupmu Menjadi bagian dan arti dalam setiap prosesmu hingga nanti Kata orang, yang diajak untuk bercerita tentang masa depan Belum tentu kan bersama dan menyatu Tapi ku suka, menjadi bagian story telling mu Ku suka akan setiap pemikiranmu Mungkin, sekarang kita hanya menjadi teman bercerita Teman berproses tanpa arah yang pasti Kelak nanti, kita sama-sama tidak mengetahui Dengan siapa aku dan dirimu bersanding Jika pada akhirnya kita tak bersama sesuai Di  Lauhul Mahfudz Apa bisa kita saling bercerita Mengenai analogmu Dan proyeksi rasaku?