Awal mula corona masuk ke Indonesia, gak ada sedikit pun akan mengantisipasi seperti apa. Stuck aja gitu pikiran ini, gak tahu bahwa akan mengikis segi perekonomian seperti sekarang ini. Sempat bertanya ke ibu karena herannya, “Bu, dulu waktu krisis ekonomi tahun 98 kayak gini juga gak si?”. Ibu pun menjelaskan dengan lembut, “Nggak lah, dulu walaupun krisis ekonomi juga masih bisa pergi kemana-mana gak seperti sekarang ini”.
Akhirnya, berawal dari coba-coba bantuin teman jualan, aku pun ketagihan. Iya, kecanduan malah. Tapi perlu digaris bawahi, aku mau jualan pas mood ku memang lagi enak. Kenapa? Karena akan mengaruh pada cara aku bersikap ke customer.
Terlebih lagi, issue corona ini bisa mencapai tiga bulan. Alhasil, ramadan dan lebaran kali ini tentunya berbeda dari biasanya.
Oh iya, terkait kebijakan pemerintah yang menerapkan sistem work from home (WFH) sudah diberlakukan sebulan lamanya. Setelah bulan april nanti, gaji pun akan berkurang pendapatannya. Bagi yang WFH pun tidak akan dihitung tunjangan seperti uang transport dan uang makannya. Itulah sebabnya, selagi apapun dapat dijual, ya aku jual, selain harga diri yaaa wkwkwk.
*
Bapakku jualan madu dari tahun kemarin, akhirnya aku memberanikan diri untuk ikut jualin. Percuma punya anak sebagai marketing tapi gak bisa me-marketing-kan usaha orangtuanya. Berhasil jualin 1-2, sampai akhirnya sold out dan pada pre order.
Kalian percayakan, tiap orang punya masa sulitnya tersendiri? Nah itu, aku coba bantuin temen jualin dagangannya dia. Alhamdulillah ada yang mau.
Sempat bingung juga kan, jual apaan lagi ya? Akhirnya ada tuh, teman lama rasa baru wkwk posting lotion dengan harga murah jauh dari harga toko. Yaps, aku pun jualin itu.
Pas hari pertama, yang beli cuma satu orang aja. Temen lama juga, buat pacarnya. Tidak ada respon apapun, mungkin netizen ku masih banyak stok lotionnya wkwk.
Besoknya, pas bangun tidur cek ponsel. Ada WA masuk dari teman lama, “Seriusan cuma 30k?”. Aku balas, “Iya beneran, mau kak?”. Akhirnya dia pun mengiyakan. Tapi dia minta cash on delivery (COD).
Ini tuh gak pernah masuk dalam bayangan wkwk. Yakali, punya nyali sebesar apa si? Bertemu dengan teman lama yang udah gak ketemu. Pernah ada kisah yang memilukan.
*
Tibalah hari ini untuk bertemu. Setelah dapat kabar dari dia.
Oke, masih biasa aja.
Pas mau berangkat, jangan ditanya gimana-gimana. Penyakit nervous ku kambuh! Lemes, deg-degan, gak karuan rasanya. Nanti harus bersikap gimana, ngomong apa, dan sebagainya!
Di tengah jalan, ponselku berdering. Mungkin dia sudah sampai.
Ah benar rupanya dia! Dengan suaranya yang khas, dan aku menjawab, “iya sebentar lagi aku sampai kak”.
Damn!
Sejak kapan ngomong ‘aku-kamuan’. Dulu waktu sekolah mana mau ngomong gitu ke lawan jenis, apalagi senior. Mungkin dia terkejut wkwk terdengar dari reaksi dia tertawa.
Tibalah aku, di situ.
Dia mengenakan jaket parasut berwarna navy, dengan sepeda motornya waktu sekolah dulu.
“Hai, apa kabar, ndah?”, sapanya lebih dulu.
Aku terkejut karena dia yang menyapa lebih dulu, padahal aku yang telat.
Aku terkejut karena dia yang menyapa lebih dulu, padahal aku yang telat.
“Alhamdulillah baik kak”, jawabku sambil memberikan barang yang ia beli dariku.
“Kemarin berapa? 30 ribu ya?”, tanya lagi.
“Iya kak, kalau mau transfer juga gak apa-apa”, responku sekilat mungkin.
”Cash aja cuma 30 ribu ini. By the way, rapi banget. Mau pergi ya?”, ujarnya.
”Cash aja cuma 30 ribu ini. By the way, rapi banget. Mau pergi ya?”, ujarnya.
“Ngga kak, panas takut hitam”, sumpah ini aku bodoh banget.
Dia ketawa lagi dong. Kelihatan banget groginya dah, ndah.
“Kakak sekarang menetap di Bekasi?”, sambungku.
“Ngga, ndah”, jawabnya singkat.
Reaksi ku kaget dengan mata melotot.
Dia menjelaskan singkat, “Aku mau ke sumatera, ndah. Urusan pribadi”.
Oh mungkin mau melamar temannya itu, dengan nama yang sama sepertiku.
“Sibuk apa KAMU sekarang, ndah?”, lanjutnya.
Tau apa responku?
“HAHH? APAAN KAK?!”, Indah versi bolot begini.
Seharusnya dia tahu, aku ini gak suka meng-aku-kamu-an dengan lawan jenis :(
Masa udah lupa sih kak, benakku dalam hati.
Iyalah lupa, ndah. Sudah 10 tahun lamanya gak ketemu coba itu wkwk.
Move on nya 10 tahun, ketemunya gak sampai 5 menit langsung ambyar wkwk.
Seharusnya dia marah dong ya karena masa lalu itu. Tapi kok ya, masih bisa ketawa dan bersikap baik ini yang bikin aku malu sendiri.
Perpisahan kami diakhiri dengan dia mengajak salaman tapi aku bersedekap tangan di depan dada wkwk bingung kali dia kenapa ini anak berubah begini.
Kalimat terakhir yang diucap, “Semangat ya, ndah. Semoga sukses”.
Ini beneran, orang yang dulu mau nyuapin pop mie di lapangan sekolah pas penutupan MOS?
Komentar
Posting Komentar