Langsung ke konten utama

HUJAN, DILEMA WANITA HIJRAH ANTARA PILIH AURAT ATAU CUCIAN



Memasuki bulan yang berakhiran –ber, sudah tidak asing lagi bahwasanya musim hujan akan tiba. Iya tiba, tiba dipelukanmu. Dinginya…..
Saat pancaroba dipertengahan September kemarin, aku sudah dua kali terserang flu. Untungnya flu karena dingin ya, bukan flu burung. Kalau sudah seperti ini, ibukulah yang menjadi pioneer miss paling ribet kalau anak atau suaminya sakit. Segala macam rentetan obat pun tersedia di kotak obat rumah kami.
Kalau teman main ke rumah, tinggal tunjuk mau obat apa?
*Lah ini rumah apa café syiiii?*

(Skip yaa guys…)

Telah memasuki akhir September, hujan pun semakin menjadi-jadi.
Sewaktu pulang dari Semarang, sore itu aku janji mengembalikan property shooting yang ku pinjam. Karena jarak dari rumah ke tempat pengembalian (re: Mampang) lumayan jauh, I’m always invite my sister, because I’m bored as long as on street.

Berangkatlah aku ba’da ashar, karena nunggu dia (re: Jo) pulang kuliah. Sesampainya di Kampung Rambutan, hujan lebat tjoy!
Dalam hati bergumam, yaa Allah gimana ini? Jas hujan hanya ada satu. Perjalanan masih setengahnya lagi. Berdoalah kami, mohon turunkan hujan yang bermanfaat. Kurang lebihnya kalau diartikan seperti itu.
Setelah satu jam lebih berteduh, akhirnya kami memutuskan melanjutkan perjalanan.

DILEMA ITU KEMBALI DATANG..!!!

Jo: Lu kenapa, Jo? Bukannya jalan malah bengong
Gw: Gw bingung, antara pilih aurat apa cucian
Jo: (Terbelalak) Lu magrib-magrib jangan receh dah
Gw: Gw gak receh, Jo. Hijrah itu gampang, istiqamahnya yang susah
Jo: Lu emang gak bisa romantis. Kata-kata yang selalu keluar dari ucapan lu selalu berhasil nampar gw
Gw: Ya kan sekarang gini. Ini badan udah mulai demam. Cuaca dingin pula. Gw tetap tutup aurat pun, ujung-ujungnya basah makin masuk angin nih kaki. Terus, cucian makin banyak. Jemuran makin banyak juga yang belum kering. Bisa-bisa digorok leher gw pulang-pulang wkwk

(Keesokan harinya…)

Waktu subuh telah memanggil, ibuku membangunkan ku untuk melaksanakan sholat subuh.
Usai subuh, ibu bikin drama in the morning again.

Ibu: Pak, anakmu sakit nih. Panas banget
Bapak: Yaudah minumin obat susah bener. (Dikirain bapak, yang sakit itu si bungsu)
Ibu: Lha wong anakmu, sing barep ki.

Tapi saat ku pegang ini jidat, gak ada rasanya. Panas pun nggak, dingin apalagi.
Yaudah saat itu juga, langsung ku whats app bos ku yang terbaikkkkk seantero planet ini.

Gw: Pak badan saya panas, pulang dari Mampang semalam. Mau izin tapi takut
Bos: Yaudah istirahat aja, saya yang izinin nanti
Terimakasih banyak lho bos! Kiiiw..

(Itulah, semua jawaban dari kalian yang sering bertanya. Kenapa sekarang pakai celana lagi? Roknya kemana? Jawabanku, karena hujan dan ibuku juga yang menyarankan pakai celana. Because, aktifitasku sehari-hari pakai motor kalau hujan biar gak ribet).
Mohon maaf, bila jawabannya kurang berkenan. Karena saat ini pun aku masih berusaha untuk memperbaiki diri lagi :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

STORY TELLING-MU

Waktu tak pernah lelah Menyaksikan perubahan kita Kau semakin kuat pada prinsipmu Aku yang terus mencoba menjaga diri Agar kelak kita bertemu dengan keadaan yang tepat Tatapanmu yang sendu Garis wajah mu yang menukik Pola pikirmu yang kian panjang Pertanda kau kian dewasa Mendewasakan diri dan orang Orang yang kan kau ajak dalam proses hidupmu Menjadi bagian dan arti dalam setiap prosesmu hingga nanti Kata orang, yang diajak untuk bercerita tentang masa depan Belum tentu kan bersama dan menyatu Tapi ku suka, menjadi bagian story telling mu Ku suka akan setiap pemikiranmu Mungkin, sekarang kita hanya menjadi teman bercerita Teman berproses tanpa arah yang pasti Kelak nanti, kita sama-sama tidak mengetahui Dengan siapa aku dan dirimu bersanding Jika pada akhirnya kita tak bersama sesuai Di  Lauhul Mahfudz Apa bisa kita saling bercerita Mengenai analogmu Dan proyeksi rasaku?

NYOBAIN - Round Lab Birch Juice Moisturizing

Annyeonghaseyo .. Sudah lama enggak nulis, jadi agak canggung dan kaku. Pertama kalinya, gue mau review salah satu skincare yang lagi gue pakai saat ini. Mungkin salah satu diantara kalian udah ada yang tau (?) Enggak tau juga sih, soalnya jarang lihat beauty vlogger review ini. Ini bukan skripsi yang harus pakai pengantar panjang dan resmi, okeii.. ** Kulit wajah gue ini termasuk oily skin, di mana yang mudah banget mantul kena cahaya. Baik itu lampu maupun matahari. Kalau kulit sehat pasti glowing dan enak dilihat saat kena cahaya. Nah, kalo kulit gue ini jadi agak (mianhae diriku) de-mek dan bukan gue doang yang risih tapi juga orang lain yang melihat gue. Kayak bolang, bocah ilang. Meskipun gue sudah pakai serangkaian yang diperlukan my skin, rasanya masih bersalah kayak ada yang kurang gitu. Yaps, gue enggak pakai moisturizer atau pelembab. Selama ini gue pikir, sunscreen aja cukup buat aktivitas di luar. Nyatanya, kulit gue jadi enggak sehat karena dehidrasi.

Ini Cerita ku, Mana Cerita mu

Semilir hembusan angin malam menemaniku. Cahaya bulan menemani bintang bersinar. Malam ini, ya hanya aku yang masih bertahan depan laptop. Seluruh orang rumah sudah terlelap. Tumpukan tugas tergambar jelas jika memasuki kamar ku. Kamar ini bagaikan gudang yang tak terawat. Entah mengapa akhir-akhir ini pola hidup ku jauh berubah. Setiap ayah memasuki kamar ku diatas jam 12 malam, pasti berkata, "astagfirullah anak gadis jam segini belum tidur, mau jadi apa kamu dan jangan bilang alasannya tugas tugas tugas yaah" Tapi ini kenyataannya, jadi mahasiswa itu tidak seenak yang dibayangkan, yang di filmkan di tv-tv. Sesungguhnya jadi mahasiswa itu sangatlah berat! Ya, beratnya bagaikan memikul dosa. Meski tidak terlihat namun menjalaninya sangatlah susah. Biar hidup ini ngga suram-suram banget. Terkadang kita perlu loh mencari penyemangat untuk menjalani hidup ini, Hihihihi tapi sayangnya teman-teman di kampus udah klop banget. Mereka itu bagaikan suplement makanan. Kalo s